Kamis, 12 Februari 2009

BAB 6


MENGEKANG DAN MENGENDALIKAN
oleh : Ale Parulian
12 Februari 2009

"Semakin aktor melakukan pengekangan dan pengendalian iri dalam proses penciptaan ini, semakin jernih bentuk gambaran perannya serta semakin kuat pengaruhnya terhdap penonton ..."

Pada bab 6 ini Stanislaveski banyak banyak memberikan perumpamaan kepada aktor. Diawali dengan mengulangi latihan 'orang gila', satu bentuk latihan improvisasi yang diman aktor berlaku sebagai orang gila dengan cerita yang dibuat sendiri oleh para aktornya, dan dievaluasi dengan sebuah ilustrator selembar kertas putih yang penuh dengan coretan yang carut-marut.

Stanislavski menandakan dengan akting para siswa yang bermain masih terliahat carut-marut dan gesture yang berlebihan. Dan gesture yang berlebihn itu, Stanislavski menyebutnya dengan sampah, kotoran atu noda. Bagi Stanislaveski gerak-gerak yang tak terkekang, meskipun itu wajar dan alamiah bagi si aktor sendiri, hanya mengaburkan peran yang dimainkannya, membuat pergerakannya tidak bersih, monoton dan tidak terkendali. jadi Stanislaveski mengharuskan pra aktornya untuk mengekang gesturegesturenya begitu rupa hingga ia selalu menguasainya dan bukan sebaliknya, dikuasai oleh gesture-gesture itu.

dan ditegaskan kembali oleh Stanislavski bahwa gesture sebagai gesture itu sendiri, gerak terpisah yang tidak mengungkapkan lakuk apapun yan gterkait erat dengan peran si aktor, tidaklah diperlukan kecuali dalam kasus-kasus yang jarang terjadi seperti, pada saat tertentu dalam memerankan tokoh dengan watak tertentu. dengan hanya menggunakan gesture, kita tidak bisa menyampaikan sukma peran yang kita mainkan.

"alangkah menyenangkan menyaksikan seorang senimandi panggung apabil dia melaksanakan pengekangan diri dan tidal mengikuti gesture-gesture kejangnya! pola permainannya dapat muncul dengan jelas berkat pengekangan diri itu. gerak-gerik dan laku tokoh yang sedang dibawakan menjdi sangat kuat dan menarik apabila dikaburkan dengan gestikulasi yang berlebihan, tak relevan dan semata-mata teatrikal".

Stanislaveski juga membicarakan juga tentang seorang plukis Bryulov yang mengkritik salah satu karya muriidnya dengan menambahan satu sentuhan saja diatas lukisannya yang belum selesai, dan lukisan itu seketika hidup. dan ia jelaskan "seni berasal dari sentuhan-sentuhan paling kecil".

Lalu Stasislavski memberikan juga gambaran tentang bagaiman sentuhan tongkat ajaib seorang dirigen dalam memimpin orkestra. "dengan sentuhan kecil tongktnya ia citakan samudera bunyi dari orkestranya yang lalu ia gunakan untuk membuat lukisan-lukisan musikan yang besar.

"diantara kualitas-kualitas terbaik para seniman teater mencapai jenjang tertinggi adalah pengekangan dan penyempunaan ..... "


Pembahasan:

bang Eko

Yang dimaksud dengan sentuhan kecil itu apa, dan berupa apa?
apakah berupa stimulus dari sutradara.

eko Black
Stanislavski jelas menyebutkan bahwa sentuhan kecil yang dimaksud adalah berasal dari sutrasara, bisa berupa dtimulus atau evaluasi.

ale Parulian
Aktor pun bisa memberikan sentuhan-sentuhan kecil itu apabila dia sudah bisa memposisikan diri sebagai sutradara.

bang Eko
Pengekangan yang dilakukan (dalam buku ini) adalah untuk kebutuhan panggung (realis), sedangkan dalam latihan perlu juga melakukan gerakan-gerakan besar untuk mencari kemungkinan-kemungkinan lain yang akan ditemuakan.

ale Parulian
Justru penting untuk melatih pengekangan dan pengendlian, jadi perlu melakukan ini dalam latihan sehari-hari.

bang Eko
Latihan-latihan berupa pembebasan adalah untuk memancing emosi yang terkuat, dan jika untuk dipanggungkan emosi itu dilakukan dengan pengekangan pada gesture, jadi bentuknya akan tetap real.

ale Parulain
Pengekngan juga bukan hanya untuk pengendalain gerak tubuh, tetapi juga emosi. Sehingga aktor bisa mengendalikan emosinya, bukan malah sebaliknya dia dikendalikan oleh emosi.

Lung
Bab ini berhubungan dengan bab sebelumnya yang menyoal ekspresi tubuh. Jika pada bab yang terdahulu adalah bagaiman membuat tubuh seekspresif mungkin dengan memperluas ruang gerak, pada bab ini bagaiman ekspresi yang sudah ditemukan dalam latihan dekekang dan dikendallikan sesuai untuk kebutuhan karakter tokoh yang dimaksud dalam pertunjukan.

ale Parulian
Pengekangan yang dimaksud dalam bab ini bertujuan untuk menghindari akting-akting yang kotor, berantakan, dan gerakan-gerakan yang tidak perlu.
Gerakan tipikal tokoh yang dilakukan tidak sekedar diulang-ulang tetapi diulang dengan intensitas emosi tertentu, bahkan jika gerakan itu bagian dari identitas tokoh, cukup dilakukan sesekali.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar